Melihat masih banyak ketidakadilan yang terjadi pada teman tuli, komunitas FeminisThemis hadir untuk menciptakan komunitas yang inklusif dan edukatif bagi mereka. Salah satunya melalui program “FeminisThemis Academy”, sebuah forum edukasi mengenai kekerasan seksual, kesetaraan gender, dan dunia teman tuli. “Kami ingin mengajarkan kepada teman-teman tuli bahwa mereka mempunyai hak kesehatan seksual dan reproduksi. Materi-materi tersebut haruslah inklusif,” ungkap Nissi Taruli Felicia, Co-Founder dan Direktur Eksekutif FeminisThemis.
Merasa sejalan dengan fokus yang dimiliki, Unilever Indonesia pun turut bergabung sebagai rekan kerja sama dalam program FeminisThemis Academy 2024. Kristy Nelwan menjelaskan tiga fokus yang dimiliki Unilever Indonesia ialah Equity (Keadilan Gender), Diversity (Keadilan untuk Penyandang Disabilitas), dan Inclusion (Penghapusan Diskriminasi dan Stigma. Ia berharap kolaborasi ini mampu menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk menempatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari masyarakat yang sepatutnya mendapatkan perhatian dan dukungan yang adil dan setara.
Tak hanya sekadar omongan belaka, FeminisThemis Academy 2024 terbukti telah berhasil memberikan manfaat kepada kurang lebih 200 teman tuli di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Beberapa pengetahuan yang diajarkan dalam rangkaian acara ini yaitu (1) Pengenalan sistem reproduksi dan anatomi tubuh, (2) Pemahaman mengenai pubertas, (3) Edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi, (4) Hak persetujuan dan batasan tubuh (consent), (5) Risiko di dunia digital, hingga (6) Pertolongan pertama secara psikologis untuk memulihkan trauma yang mungkin dirasakan.
Leave a Reply